1. Jeane Phialsa (Dot)
Meskipun usianya masih tergolong
sangat muda, tetapi pengalaman dan prestasinya sudah berlimpah. Banyak
musisi dan artis top Indonesia pernah merasakan seni permainan drum yang
ia bawakan. Sebut saja Dwiki Darmawan yang menjadi otak dari salah satu
band jazz etnik terbesar di Indonesia “Krakatau”, penyanyi-penyanyi top
seperti Lucy Rahmawati, Gita Gutawa, Rosa dan Anggun, sampai seorang
maestro orkestra Erwin Gutawa juga telah bekerja sama dengan jika
Drummerline boleh menyebutnya “Indonesian Angel of Drumming” ini.
2. Adisty (She)
Latar musik yang berbeda-beda dari Melly Herlina (Melly) pada lead
vocal, Qotrunnada Fitriana (Qoqo) di electric guitar, Roxanna Rufolda
(Riry) pada bass, Asri Dewi Lestari (Achi) di violin, Roxanna Rufolda
(Riry) di acoustic guitar dan backing vocal, Ester Yolanda (Yayo) pada
keyboard, dan Adisty Sofie Anggia (Adisty) sebagai drummer, membuat 7
perempuan ini sepakat mendirikan sebuah band bernama SHE di Bandung pada
22 Februari 2000.
Dari perbedaan latar belakang musik, SHE ingin mengemas perbedaan itu
menjadi harmonisasi yang indah, maka dipilihlah nama SHE, yang merupakan
kepanjangan dari Sound and Harmonic Eclectic.
3. Upit (Harapan Jaya)
Harapan Jaya berasal dari kota kembang Bandung, terdiri dari Juned
(gitar), Ogie (gitar), Alvin (vokal), Edie (vokal), Ape (bass) dan Upiet
(drum). Yang menonjol dari Harapan Jaya tentunya Edie Brokoli dengan
rambut kribonya. Mereka menyebut musik yang mereka mainkan sebagai 'rock
ceria' dengan lirik yang lumayan jenaka.Demi
Ibu Pertiwi adalah album pertama Harapan Jaya, dirilis pada tahun 2000.
Sebagai band pendatang baru mereka cukup sukses merebut hati pecinta
musik Indonesia. Eddi Brokoli dan Upiet, yang ternyata pacaran, memilih
keluar dari band dan bersolo karier. Eddi lebih laku jadi bintang iklan
dan presenter, sementara Upiet tetap ngeband dengan band baru Boys Are
Toys, yang personilnya semua cewek.
4. Windi (Samantha)
Tak banyak grup band perempuan di Indonesia. Kemunculan mereka
terhalang oleh budaya patriarkal yang menutup kesempatan para perempuan
dalam ruang berkarya. Pertengahan tahun 1960-an bisa dikatakan sebagai
awal gebrakan dalam musik tanah air dimana telah melahirkan grup band
perempuan yang sempat go international. Namun karena banyak faktor,
kehadiran grup band perempuan di Indonesia hanya bertahan hingga awal
1970-an.Setelah
setengah abad berlalu, kemunculan band perempuan di Indonesia tetap
bisa dihitung dengan jari. Samantha adalah salah satunya. Band yang
beranggotakan Milsha (vokal), Keke (bass), Moniq (gitar) dan Windy
(drum) ini terbentuk sejak tahun 2007. Seperti halnya band-band yang
lain, mojang-mojang asal Bandung tersebut menyisakan banyak cerita mulai
dari proses pembentukan hingga bisa bertahan sampai saat ini.
5. Dewi (Geger)
Band yang tenar lewat lagunya yang berjudul "Tajir", beranggotakan
Wiwik (kibor), Elly (vokal), Cynthia (bass), Dewi (drum) dan Taty Hera
(gitar) yang mencoba mengangkat citra band rock perempuan dalam dunia
musik Indonesia.
6. Susi Nander (Dara Puspita)
Dara Puspita adalah grup musik asal Surabaya, Jawa Timur yang
dibentuk tahun 1964 dan beranggotakan Titiek Adji Rachman (gitar
melodi), Lies Soetisnowati Adji Rachman (bas), Susy Nander (drum), dan
Ani Kusuma (gitar pengiring).
7. Ria Juwita (Canizzaro)
"Canzo adalah singkatan Canizzaro, dan kini kita kolaborasi dengan
tiga musisi muda yang punya potensi besar," kata gitaris Totong
Wicaksono dalam jumpa pers peluncuran album Song For You di Jakarta,
Kamis (29/11).
Selain Totong dan Derry Iskandar (piano, keyboard), juga personil
asli Canizzaro, tiga musisi muda yang mendukung Canzo adalah Dennis
Junio (saksofon), Ria Juwita (drum) dan Naya (bass).
8. Ajeng (Elora)
Untuk personil di ELORA tidak asing lagi di telinga kita. Bagi yang
belum tahu akan saya kasih info sedikit. Dio, Nora dan Ajeng merupakan
pemenang “Dream Band” pada tahun 2005 sedangkan si Vira adalah jebolan
dari ajang pencarian bakat di Indonesian Idol pada tahun yang sama. Oh
iya, Ajeng dan Klaudia merupakan jebolan dari Flow yang pernah
menerbitkan beberapa lagu hit seperti Laki – Laki, Enggak Banget Deh dan
Sedih. ELORA berdiri pada tahun 2007 dan pernah berganti – ganti
personilnya kemudian pada akhirnya dilamar oleh Big Indie Nagaswara
dengan formasi yang pas.
9. Ocky (Manglo)
Band yang digawangi Gea (vokal), Iwan (gitar), Epay (keyboard), Ibel
(bass), dan Ocky (drum) ini memilih pop alternatif dalam berkarya.
10. Dindy (The Doctors)
Nama The Doctors diambil band ini lantaran personelnya, Alia (vokal
-- yang juga atlet menembak nasional), Dindy (drum), Rani (gitar), dan
Yuli (bas) berprofesi sebagai dokter gigi.
sumber
http://musik.kapanlagi.com/
http://id.wikipedia.org/
http://musik.kapanlagi.com/
http://omdimas.com/
http://www.mediaindonesia.com/
http://www.tembang.com/
http://launch.groups.yahoo.com/
http://www.tabloidbintang.com/
http://dennysakrie63.wordpress.com/
http://launch.groups.yahoo.com/
http://opinibureto.blogspot.com/2011/08/10-band-indonesia-dengan-drummer-wanita.html